Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah
atau daerah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku di tempatnya
masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus (
kontinu ).
Dalam
sosiologi, Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu.
Penduduk
suatu negara atau Penduduk pada suatu daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
1. Orang yang
tinggal di daerah tersebut.
2. Orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dalam
arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang
mendiami atau menduduki tempat tertentu misalnya pohon bakau yang terdapat pada
hutan bakau, atau kera yang menempati hutan tertentu.
Namun,
disetiap negara pasti memiliki permasalahan yang berkaitan dengan penduduk,
dimana penduduk bisa saja bertambah dan berkurang, hal itupun bisa menjadi
faktor kesejahteraan negara,
Berikut
yang menjadi permasalahan penduduk :
·
Besarnya
Jumlah Penduduk (Over Population)
·
Tingginya
Tingkat Pertumbuhan Penduduk
·
Persebaran
Penduduk Tidak Merata
·
Pendidikan
yang rendah
·
Tingkat
Kesehatan Penduduk yang rendah
·
Banyaknya
Jumlah Penduduk Miskin
·
Tingkat
pengangguran
·
Migrasi
penduduk
·
Kematian
·
Kelahiran
·
Kebudayaan
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat
Masyarakat terbentuk dari berbagai proses.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat
Masyarakat terbentuk dari berbagai proses.
Untuk
mengetahui proses terbentuknya masyarakat memerlukan beberapa konsep.
Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses terbentuk dan
tergesernya masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi
dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic), yaitu :
·
Proses
Belajar Kebudayaan Sendiri
1.
Proses
Internalisasi. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk
mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi
kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh
berbagai macam stimulasi yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan
budayanya. Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses panjang sejak
seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar
menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi
yang diperlukan sepanjang hidupnya.
2.
Proses
Sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam
hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa
anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan
segala macam individu di sekililingnya.
3.
Proses
Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan
alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi dalam
bahas Indonesia juga berarti “pembudayaan”.
Kebudayaan
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan
dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan
dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan
merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial,
yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi
berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan
simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak
(termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian,
setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya
tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh
pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan
yang mereka hadapi tidak selamanya sama.
Dalam perkembangannya, akibat perpindahan atau
hubungan antar masyarakat dalam berbagai
kegiatan, persinggungan bahkan percampuran antara kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lain tidak akan terhindarkan. Proses pertemuan dua kebudayaan yang berbeda menyebabkan terjadinya akulturasi dan asimilasi (Poerwanto, 1997). Akulturasi terjadi ketika kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan yang saling berbeda berhubungan langsung dan intensif sehingga kemudian menyebabkan perubahan pola kebudayaan pada salah satu atau kedua kebudayaan tersebut (Syam, 2005). Syam menyebutkan bahwa akulturasi lebih merupakan pengkayaan suatu kebudayaan tanpa merubah ciri awal kebudayaan tersebut. Asimilasi adalah proses peleburan kebudayaan dimana satu kebudayaan dapat menerima nilai-nilai kebudayaan yang lain dan menjadikannya bagian dari perkembangan kebudayaannya (Park dan Burgess dalam Poerwanto, 1997).
kegiatan, persinggungan bahkan percampuran antara kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lain tidak akan terhindarkan. Proses pertemuan dua kebudayaan yang berbeda menyebabkan terjadinya akulturasi dan asimilasi (Poerwanto, 1997). Akulturasi terjadi ketika kelompok-kelompok individu yang memiliki kebudayaan yang saling berbeda berhubungan langsung dan intensif sehingga kemudian menyebabkan perubahan pola kebudayaan pada salah satu atau kedua kebudayaan tersebut (Syam, 2005). Syam menyebutkan bahwa akulturasi lebih merupakan pengkayaan suatu kebudayaan tanpa merubah ciri awal kebudayaan tersebut. Asimilasi adalah proses peleburan kebudayaan dimana satu kebudayaan dapat menerima nilai-nilai kebudayaan yang lain dan menjadikannya bagian dari perkembangan kebudayaannya (Park dan Burgess dalam Poerwanto, 1997).
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang
timbul apabila suatu kelompok manusia kebudayaan tertentu diharapkan dengan unsur-unsur dari
kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing
itu lambat laun diterima dan tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan
itu sendiri.
Secara sepintas aktualisasi hampir sama dengan asimilasi. Perbedaanya adalah bahwa peleburan kebudayaan dua masyarakat di dalam akulturasi tidak menimbulkan hingga kepribadian asli kedua masyarakat itu, namun hanya unsur-unsur tertentu saja yang melebur. Unsur itu menjadi bagian kebudayaan yang menyerapnya, tanpa mengubah ciri-ciri masyarakat yang bersangkutan.
Berikut ini adalah unsur-unsur yang mudah diterima dalam akulturasi:
Secara sepintas aktualisasi hampir sama dengan asimilasi. Perbedaanya adalah bahwa peleburan kebudayaan dua masyarakat di dalam akulturasi tidak menimbulkan hingga kepribadian asli kedua masyarakat itu, namun hanya unsur-unsur tertentu saja yang melebur. Unsur itu menjadi bagian kebudayaan yang menyerapnya, tanpa mengubah ciri-ciri masyarakat yang bersangkutan.
Berikut ini adalah unsur-unsur yang mudah diterima dalam akulturasi:
1.
Unsur-unsur yang merupakan kebudayaan material.
2.
Suatu penemuan teknologi baru yang manfaatnya
cepat dirasakan dan mudah dioperasikan, misal kebudayaan pertanian ataupun alat
komunikasi.
3.
Kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi
setempat.
4.
Kebudayaan yang pengaruhnya kecil terhadap
sistem kemasyarakatan secara umum, misal model pakaian.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk diterima sebagai berikut:
1.
Kebudayaan yang mendasari pola pikir masyarakat,
contohnya nilai-nilai keagamaan maupun ideologi.
2.
Kebudayaan yang mendasari proses sosialisasi dan
berdampak luas dalam kehidupan masyarakat, contohnya sistem mata pencaharian
atau nilai-nilai sopan santun.
Contoh
akulturasi :
1.
Pakaian
Adat Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun
yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan
baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana
panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari
pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita
biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain
batik. Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai
kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin
pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang
menggunakan syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang
memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki)
yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
2.
Di
temukannya prasasti di Kalimantan Timur, adalah bukti pertama kali adanya
pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Prasasti itu menandakan ada Kerajaan Kutai
yang bercorak Hindu. Tulisan pada batu yang berbentuk yupa itu menggunakan
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Pada perkembangan selanjutnya, ditemukan
juga prasasti-prasasti di daerah lain seperti Jawa dan Sumatra, peninggalan
Kerajaan Tarumanagara, Mataram Lama, dan Sriwijaya, yang semuanya mendapat
pengaruh unsur-unsur budaya India terutama unsurunsur Hindu-Buddha.
KETERKAITAN
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN
Penduduk,
masyarakat, dan kebudayaan adalah
konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di
dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan
akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan
antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang
merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir,
tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu
masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut.
Komentar
Posting Komentar