HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU,KELUARGA, DAN MASYARAKAT



INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Manusia sebagai individu salalu berada ditengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya.Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.

KELUARGA
            Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Bisa juga diartikan unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Sehingga keluarga itu terbagi menjadi dua, yaitu :

1.      Keluarga Kecil atau “Nuclear Family”
Keluarga inti adalah unit keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak   mereka; yang kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal”-family.

2.      Keluarga Besar “Extended Family”
Keluarga besar didasarkan pada hubungan darah dari sejumlah besar orang, yang meliputi orang tua, anak, kakek-nenek, paman, bibi, kemenekan, dan seterusnya. Unit keluarga ini sering disebut sebagai ‘conguine family’ (berdasarkan pertalian darah).

MASYARAKAT
            masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu,  yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati. Berdasarkan ilmu etymologi yang mempelajari asal usul kata, istilah masyarakat ini merupakan istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata musyarak yang berarti ikut berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan society. Yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem dan terjadi komunikasi di dalamnya.


Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua tipe masyarakat:
1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagiankerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
Pengertian masyarakat lainnya juga bisa dibagi lagi menjadi masyarakat transisi, masyarakat non industrial dan masyarakat industrial. Masyarakat peralihan atau transisi yaitu masyarakat yang di dalamnya terdapat perubahan komposisi orang misalnya orang Sunda menikah dengan orang Jawa lalu memutuskan untuk tinggal dan hidup di Jawa atau jika seseorang merubahan pekerjaannya dimana pekerjaan itu tidak terdapat pada komposisi masyarakat sebelumnya misalnya seseorang yang memutuskan menjadi ilmuwan di daerah yang mayoritasnya nelayan.

Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasikemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

1.Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebiherat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog,bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkansimpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima sertamenjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secarasukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompokbelajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
2.Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal,juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagiankerja, pembagian kerja antara anggota kelompok di atur atas dasarpertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan;keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukanuntuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalamprogram-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompoksekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,organisasi profesi dan sebagainya.


Masyarakat Industri
            Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untukmengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapilebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana danyang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadidiabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakatsemakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantunganantara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomisejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri.Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimilikiseseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

HUBUNGAN ANTARA KETIGANYA

Masyarakat terbentuk dari kumpulan keluarga yang terdiri dari individu-individu dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Tanpa adanya individu, keluarga dan masyarakat tidak akan terbentuk karena individu merupakan komponen terkecil pembentuk masyarakat. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah ibu dan anak, ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil, dari kumpulan keluarga maka akan terbentuklah masyarakat. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasifungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam prosespengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkansesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukanhubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.Individu yangberada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budayatertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas danbermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena disini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakanmakhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggotamasyarakat.

Komentar